Aduh, Pasar Cina Kebanjiran Pasokan Baja!
Naiknya Harga Baja Cina
Dalam minggu-minggu ini, aktivitas pasar besi baja Cina telah kembali normal setelah hampir 2 bulan beranjak dari libur Tahun Baru Imlek. Sama seperti kawasan lain di beberapa negara, harga HRC dikawasan Cina Timur pun ikut mengalami lonjakan. HRC Cina mengalami kenaikan hingga CNY65 (USD$10) per ton pada Senin pekan lalu, membuat harganya mencapai CNY3865 (USD$756) per tonnya. Sedangkan untuk harga rebar, kawasan Cina Timur mengalami kenaikan sebesar CNY39 ($USD6) pada 22 Maret kemarin, menyebabkan harga ekspornya berada pada CNY3452 ($USD531). Lalu bagaimana dengan pasokan baja Cina akhir-akhir ini?
Melimpahnya Pasokan Baja Cina
Setelah liburan yang cukup panjang kemarin, produsen besi baja Cina mengalami penumpukan persediaan di awal tahun. Penumpukan persediaan ini terjadi hampir pada semua flat product dengan penumpukan paling banyak adalah pada produk plat besi. Peningkatan pasokan baja Cina ini tercatat sebanyak 14,3 juta ton hingga akhir Februari lalu dengan kenaikan sebanyak 27,8% dibandingkan tahun lalu. Selain itu, kelebihan pasokan juga terjadi pada long product dikarenakan output rebar Cina naik menjadi 33,82 juta ton pada Januari dan Februari. Tercatat menjadi 10,9% lebih banyak dibanding periode yang sama di awal tahun lalu.
Turunnya Permintaan Pasar
Namun sayangnya, melimpahnya pasokan besi baja Cina ini masih belum bisa diimbangi oleh permintaan pasar yang ramai. Banyak faktor yang dicurigai menghambat terjualnya besi-besi Cina baik di pasar domestik maupun pasar ekspor. Di ranah domestik sendiri, sepinya permintaan flat product ini diindikasikan oleh turunnya produksi kendaraan bermotor hingga 15,1% dan produksi mesin cuci sebesar 0.1% dibandingkan dengan tahun lalu. Sedangkan sepinya permintaan long product salah satunya diakibatkan oleh penurunan pada sektor real estate sejak bulan Juli tahun lalu dengan puncak penurunannya sebanyak 29,4%.
Dalam ranah pasar ekspor, harga besi baja Cina dinilai tidak kompetitif karena jauh lebih mahal dari produsen-produsen lain seperti Turki dan CIS. Sebagai contoh harga ekspor rebar Cina yang mencapai $USD531 per tonnya. Sedangkan harga produsen CIS dan produsen Turki masing-masing $USD53 dan $USD36 lebih murah dari harga Cina. Naiknya harga-harga ini memang tak bisa dihindari mengingat adanya kenaikan harga biaya bahan baku yang disebabkan oleh bencana tailing dam Vale pada Januari lalu. Para produsen terpaksa harus ikut menaikkan harga karena margin-margin mereka terus merosot. Contohnya adalah margin HRC yang merosot menjadi $USD39 per ton pada Februari lalu, padahal rata-rata margin HRC sejak 2012 adalah sebesar $USD49 per ton.
Sebagai solusi untuk mendorong permintaan pasar, pemerintah Cina akan memangkas tarif PPn untuk perusahaan manufaktur dari 16% menjadi 13% pada 1 April mendatang. Wah wah wah pajak lagi, pajak lagi. Padahal sebelumnya pemerintah Cina sudah memberikan tax rebate untuk komoditas baja ekspor lho!