Prediksi Harga Besi di Tahun 2023

Harga Besi di tahun 2023

Tak terasa tahun 2022 tersisa kurang dari satu bulan, sedikit berbeda dengan tahun – tahun sebelumnya, tahun 2023 mendatang telah ramai disambut dengan isu yang sangat kontroversial yaitu resesi.

Seperti yang kita ketahui, para pakar ekonomi dunia telah sepakat bahwa akan ada badai besar resesi dalam dunia ekonomi tahun depan. Hal tersebut diperkuat dan didukung dengan data ekonomi menurut International Monetary Fund (IMF), negara adidaya seperti Jerman saat ini diperkirakan ekonominya akan menyusut 0,3% pada tahun 2023. Tak hanya Jerman, perekonomian Inggris juga menunjukkan tanda-tanda perlambatan karena inflasi tinggi. Suku bunga acuan bank sentral Inggris bahkan sudah naik 200 basis poin selama 2022. Hal itu dikarenakan nilai mata uang euro yang merosot dan harga gas alam yang semakin naik membuat Eropa terancam resesi 2023.

Tak hanya gas alam, mulai dari pertengahan tahun 2022 harga bijih besi, besi beton, dan batu bara semuanya anjlok karena pasar lokal mereka memilih bergabung dengan pasar Amerika Serikat dan beberapa faktor lain sehingga mendapatkan pergerakan harga yang cukup melambat. Selain itu, meningkatnya inflasi dan suku bunga di berbagai negara maju, perang Ukraina – Rusia, dan COVID -19 di China, telah sangat jelas untuk menambah rentetan sebab-akibat yang telah terjadi beberapa tahun terakhir ini. Lalu bagaimana dengan kondisi pasar tahun 2023? Terutama pada sektor besi? Simak video ini untuk mengetahuinya!

Untuk mengetahui informasi lebih dalam mengenai prediksi harga besi di tahun 2023, sebelum itu kita bahas dulu mengenai kondisi pasar terkini di akhir tahun 2022!

Kondisi Pasar Terkini

China sebagai negara dengan penyedia besi terbesar saat ini sedang melakukan pengurangan produksi dan melakukan beberapa pemeliharaan terhadap mesin pembuat besi yang telah dilaksanakan selama musim dingin. Hal tersebut telah mengisyaratkan bahwa permintaan baja tidak akan naik hingga akhir tahun 2022. Menurut data dari S&P Global Commodity Insights, margin HRC (hot rolled coil) domestik China dan margin besi beton domestik masing-masing berada pada minus Yuan 35,88/mt sekitar Rp. 79.187,16 dan Yuan 29,26/mt sekitar Rp.64.576,82 pada 9 November 2022. Hal tersebut juga membuat harga besi di Indonesia juga ikut melemah. Harga Bijih besi mencapai hampir $220 atau sekitar Rp.3.500.000 per ton pada bulan Juli tahun lalu sebelum turun menjadi $92 Rp.1.380.000 atau sekitar per ton pada bulan November dan kemudian naik kembali. Saat ini bijih besi dijual dengan harga kurang dari $135 Rp. 2.025.000 per ton. Selain itu, negara penyedia besi terbesar lain seperti India juga mengalami penurunan. Kerugian bersih yang dialami oleh India adalah sekitar 628.39 miliar (turun 108% dari laba 8.289,4 miliar di Q2 2022) dan  telah mengalami kerugian 152.8 miliar per saham (turun dari laba 2.005,5  miliar pada Q2 2022). 

Turunnya harga besi memang hampir dirasakan oleh berbagai negara baik sebagai produsen maupun konsumen. Seperti yang telah dijelaskan, hal tersebut didukung oleh beberapa faktor yang telah terjadi beberapa tahun terakhir seperti covid-19, inflasi dan perang Rusia – Ukraina. Lalu bagaimana prediksi harga besi di tahun 2023? 

Kondisi Pasar Tahun 2023

Prediksi resesi di tahun 2023

Seperti yang telah kita bahas sebelumnya, tahun 2023 merupakan tahun yang diprediksi akan terjadi resesi. Hal tersebut akan berdampak pada beberapa sektor, termasuk besi. Namun, sampai saat ini masih belum ditemukan data konkrit terkait angka yang menunjukan harga besi pada tahun 2023. Meski begitu, beberapa negara produsen besi dan baja dunia telah membuat prediksi terkait pergerakan harga besi pada tahun 2023. Salah satunya adalah Eropa, saat ini kondisi pasar produsen di seluruh Eropa telah mengumumkan untuk membatasi produksi baja mentah dengan jangka waktu yang tidak bisa ditentukan, gerakan tersebut dilakukan di berbagai negara seperti, Jerman, Polandia, Prancis, dan Spanyol.  Hal tersebut mengingat permintaan rumah susun di Spanyol yang saat ini hanya 40% dari tingkat permintaan normal.

Selain itu, harga HRC yang turun drastis membuat harga besi semakin buruk. Resesi global yang berkembang dan kontrak impor dengan Asia Tenggara membuat Eropa terus menekan harga HRC sekitar 8% hingga awal januari. Sehingga dipastikan untuk awal tahun 2023 harga besi masih dalam kondisi buruk.

Apa yang Harus Dipersiapkan?

Seperti yang telah banyak diulas diatas, resesi akan berdampak kepada banyak sektor salah satunya harga besi yang masih tetap turun hingga awal 2023. Jika anda seorang kontraktor maupun purchasing, ada beberapa hal yang bisa dipersiapkan untuk menghadapi ancaman harga besi yang buruk di tahun 2023, salah satunya adalah melakukan riset. Anda bisa mulai melakukan riset harga baik untuk pasar lokal maupun global untuk mendapatkan harga terbaik sehingga dapat disesuaikan dengan kebutuhan RAB Anda. Selain itu, jika Anda seorang pemilik toko besi sebaiknya perhitungkan untuk melakukan stok barang dengan jumlah banyak, mengingat jika harga terus turun umumnya masyarakat akan menahan diri untuk melakukan pembelian secara langsung dan memilih menyimpan uang untuk mendapatkan harga yang lebih murah. Tentu saja hal tersebut akan membuat Anda rugi. Namun, hal tersebut harus disesuaikan dengan kebutuhan Anda. Jika perkasa partner memiliki kebutuhan besi, silahkan kunjungi website kami untuk mendapatkan besi berkualitas dengan harga yang sangat kompetitif.

Nah, itu tadi adalah sekilas penjelasan terkait prediksi harga besi di tahun 2023. Tidak ada yang tahu kemana arah pasti dari pergerakan harga besi di tahun depan, namun kita semua pasti menginginkan harga besi menjadi lebih stabil dan membaik di tahun depan. Jadi, bagaimana menurut perkasa partner terkait prediksi harga besi di tahun 2023?

Bagikan sekarang