Analisis Pasar: Harga HRC tetap paling anjlok antara harga Flat Steel

Market Analysis

Prakiraan terakhir untuk besi flat-rolled

Harga HRC US yang semakin anjlok jika dibandingkan dengan rata-rata harga plat besi lainnya pada bulan ini.  Index AMM minggu lalu pun menunjukkan turun sebanyak rata-rata 3 dollar per tonase. Hal ini kemungkinan merupakan titik harga terendah dari HRC.

Sedangkan di Eropa, pihak pabrik justru mengambil keuntungan pada sentimen terhadap keputusan perlindungan pasar di Eropa. Hal ini membuat ketiadaan HRC dengan harga rendah pada pasar Ilva. Sejauh ini, total produk plat besi yang di import ke Eropa cukup stabil semenjak 2017 yang terus merayap naik sebesar 0.25%.  Hot-rolled coil yang dipasok dari India, Turki, Mesir dan lainnya memberi pasokan lebih sebesar 20% selama beberapa tahun terakhir. Hal ini sedikit lebih besar dari US.

Secara signifikan, India yang ingin meningkatkan penjualan ke Eropa dari tahun lalu, menghadapi batasan terhadap kuota pengiriman sebesar 668.250 tonase untuk hot-rolled, 574,750 tonase untuk cold-rolled dan 478.000 tonase untuk coated sheet. Hal ini juga berlaku untuk plat hot-rolled yang dipasok oleh Turki dan coated steel oleh China.

Namun, di Rusia dan China untuk para pengekspor produk HRC serta CRC diragukan akan terkena hambatan perdagangan yang ditetapkan di Eropa. Pengiriman yang mereka lakukan telah melampaui pengiriman tahun lalu yaitu kisaran setengah juta tonase di beberapa kasus.

Baca Juga: Apa Perbedaan Antara HRC dan CRC?

Prakiraan Long Products

Pasar besi panjang di Turki tetap berada dalam tekanan dari mata uang lira yang melemah dan sektor konstruksi yang melambat. Sesuai yang sudah diperkirakan, lemahnya permintaan local menyebabkan harga semakin turun. Menurut IMSAD, Asosiasi Produsen Bahan Konstruksi di Turki, sejak awal 2018 harga wire rod dan rebar sebagian besar tercermin seiring melemahnya mata uang lira. Padahal long product merupakan andalan Turki dengan sumbangsih pasar sebesar 18,53 juta tonase dengan penyebaran pada pasar Turki sebesar 26% untuk long steel selama tiga tahun terakhir ini.

Sementara itu, billet masih dinilai terlalu tinggi jika dibandingkan dengan scrap. Sehingga diduga Turki akan melakukan impor billet pada awal bulan depan. Bagaimanapun juga, Turki tidak akan mampu membeli billet dari Iran setelah US melakukan sanksi. Hal ini akan membawa kepada pasokan yang semakin terbatas.

Baca juga: Prediksi Harga Besi 2024: Industri Konstruksi Wajib Tau!

Bagikan sekarang